Jam Keberuntungan Peninggalan Jaman Revolusi
Dunia
ini adalah perjuangan. Perjuangan dalam hal apa saja. Perjuangan membutuhkan
banyak persiapan fisik, mental, harta benda, dan nyali untuk menyabung nyawa jika
diperlukan. Sudah sewajarnya jika bekal tersebut dipersiapkan dengan
sebaik-baiknya. Sebab perjuangan tidak hanya membutuhkan persiapan ala
kadarnya. Tapi ia membutuhkan ketahanan yang luar biasa besar.
Pun
perjuangan ketika mengusir penjajah dari bumi nusantara ini. Perjuangan yang
telah banyak menghabiskan banyak harta, mencabut banyak nyawa, dan menguji
ketahanan bangsa Indonesia.
Namun, terkadang pemahaman tentang persiapan itu disusupi pula dengan
anggapan-anggapan mistis tentang kekuatan suprantural yang biasanya dalam
bentuk jimat-jimat atau amalan-amalan tertentu. Yang dianggap mempunyai
kemampuan untuk menambah kekuatan atau pun mendatangkan keberuntungan dan
menolak kesialan.
Ketika
mereka meninggalkan dunia kelak, mereka ingin menjadikan jimat-jimat tersebut
sebagai salah satu barang yang layak diwariskan kepada anak cucu. Inilah yang
akan dikisahkan oleh Ibu Ida (bukan nama sebenarnya) tentang peninggalan nenek
moyangnya yang berupa jimat. “Jam ini merupakan peniggalan nenek moyang kami
yang mereka pakai pada masa perang kemerdekaan dulu,” jelas Ibu Ida mengawali
ceritanya. Memang, sejak kecil ia telah diperkenalkan oleh orangtuanya dengan
benda-benda pusaka itu. Menurut orangtuanya, benda-benda itu mempunyai khasiat
atau bertuah dan telah banyak membantu para pejuang dalam menghadapi para penjajah.
Ida kecil hanya mengangguk saja tanpa pernah mengerti apa arti semua itu. “Saya
mah, iya-iya saja. Percaya nggak percaya sih,” jelasnya.