Bahaya Berlebihan
Dalam ayat ini, Allah Subhanau Wa Ta’ala mengatur pula
perkara makan dan minum manusia. Kalau pada masa Jahiliah manusia yang
mengerjakan haji hanya memakan makanan yang mengenyangkan saja, tidak
memakan makanan yang sedap-sedap yang dapat menambah gizi dan vitamin
yang diperlukan oleh badan, maka dengan turunnya ayat ini, makanan dan
minuman manusia itu harus disempurnakan dan diatur untuk dapat
dipelihara kesehatannya. Dengan begitu manusia lebih kuat mengerjakan
ibadah.
Maka
dalam ayat ini diterangkan Allah dengan memakan makanan yang baik dan
minum minuman yang bermanfaat dalam rangka mengatur kesempurnaan dan
kesehatan untuk dapat beribadat kepada Allah dengan baik. Kesehatan
badan banyak hubungannya dengan makanan dan minuman. Makanan dan minuman
yang berlebih-lebihan membawa kepada kerusakan kesehatan. Karena itu,
Allah melarang berlebih-lebihan dalam makan dan minum.
Larangan berlebih-lebihan itu mengandung beberapa arti, di antaranya :
- Jangan berlebih-lebihan dalam makan dan minum itu sendiri. Sebab makan dan minum berlebih-lebihan dan melampaui batas akan mendatangkan penyakit. Makanlah kalau sudah merasa lapar, dan kalau sudah makan, janganlah sampai terlalu kenyang. Begitu juga minumlah, kalau merasa haus dan bila haus terasa hilang, berhentilah minum, walaupun nafsu makan atau minum masih ada.
- Jangan berlebih-lebihan dalam berbelanja untuk membeli makan atau minuman karena akan mendatangkan kerugian dan akhirnya akan menghadapi kerugian kalau pengeluaran lebih besar dari pendapatan, akan menimbulkan utang yang banyak. Oleh sebab itu manusia harus berusaha supaya jangan besar pasak dari tiang.
- Termasuk berlebih-lebihan juga kalau sudah berani memakan dan meminum yang diharamkan Allah. Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu A’laihi Wassallam, telah bersabda:
Artinya:
“Makanlah, minumlah, bersedekahlah dan berpakaianlah dengan cara
yang tidak sombong dan tidak berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah suka
melihat penggunaan nikmat-Nya pada hamba-Nya.”
(H.R Ahmad, Turmuzi dan Hakim dari Abi Hurairah)
Perbuatan berlebih-lebihan yang melampaui batas itu selain merusak
dan merugikan juga. Allah tidak menyukainya. Setiap pekerjaan yang tidak
disukai Allah, jika dikerjakan juga tentu akan mendatangkan bahaya. Wallahu A’lam
Oleh: Dr. Muhammad Musa
Disarikan dari kolom HIKMAH Tabloid Bekam Edisi 15/2012 (Usus Sehat Tifus Lewat!)
Membicarakan bekam memang tak ada habisnya sudah banyak riset membuktikan kehebatan khasiat bekam, sudah banyak testimoni yang merasakan kesembuhan. Semoga terapi warisan nabi berupa bekam ini lebih di kenal masyarat luas melalui web ini.Terima kasih.
BalasHapus