Dari Abdullah bin Mas’ud berkata,”Tidaklah satupun dari
kalian kecuali ia telah di beri Qorin dari jin dan Qorin dari malaikat. Para
sahabat bertanya,”Begitu juga kepadamu,Ya Rosulullah?” Beliau
bersabda,”Kepadaku juga,hanya saja Alloh telah menolongku untuk
menghadapinya,dan tidaklah ia (Qorin) menyuruhku kecuali kepada kebenaran”
(HR.Ahmad)
Bila kita mengalami pergolakan batin saat menghadapi masalah,yang dituntut
untuk segera menentukan sikap,atau saat menghadapi suatu pilihan yang membuat
pikiran bimbang,tiba-tiba terasa dalam diri kita seperti ada makhluk yang
membisikkan sesuatu untuk memilih pilihan tertentu, atau saat azan
berkumandang, muncul dalam benak kita untuk segera meninggalkan pekerjaan lalu
menunaikan sholat, tapi pada saat yang sama sakan ada yang membisikkan ,”Nanti
saja…!selesaikan pekerjaan dulu”
Dan bisikan itu ternyata muncul dari
sosok makhluk yang berbeda yang senantiasa menyertai kehidupan kita, yaitu
makhluk yang bernama malaikat dan jin.
DALIL KEBENARAN QORIN PADA MANUSIA
Setiap kita pasti ditemani teman yang akrab dan dekat yang disebut Qorin,satu
dari malaikat dan satu dari golongan jin atau syaitan.
Sebagai mana yang ditegaskan
Rosululloh saw dalam riwayat Ahmad diatas.
Yang dimaksud dengan pernyataan Rosululloh saw pada bagian akhir dari hadits
diatas adalah Qorin beliau dari golongan jin atau syaitan.
Alloh swt telah memberi perlakuan
khusus kepada beliau dalm menghadapi sepak terjang Qorin jin yang
dimilikinya,sehingga jin tersebut masuk Islam dan tidak mempengaruhi beliau
kecuali kepada kepada kebaikan dan kebenaran.
Dan hadits tersebut lebih merupakan peringatan keras akan bahaya fitnah
(gangguan ) Qorin dan was-wasnya serta penyesatan yang dilakukannya.
Rosululloh saw memberi tahukan hal
itu agar kiat lebih waspada dan melakukan pembentengan dari kejahatannya.
Dalam masalah ini ada ulama yang berpendapat bahwa peluang masuknya jin Qorin
ke Islam bukan hanya berlaku untuk jin Qorin Rosululloh saw pribadi, Setiap
kita bekesempatan untuk mengislamkan jin Qorin sebagaiman yang dialami
Rosululloh.
(DR.Umar Sulaiman al-Asyiqar dalam
bukunya”Alamul JinniwaSyayatin”)
Tetapi pendapat tersebut dibantah
tegas oleh Syaikh Wahid Abdus Salam Bali dalam bukunya “Wiqayatul Insan
minal Jinni was Syaithan :39-40”
Beliau beralasan bahwa terlihat
jelas dalam susunan redaksi beberapa hadits yang menjelaskan masuk Islamnya
Qorin jin mengiringi Rosulullah sifatnya khusus, hanya berlaku kepada jin Qorin
Rosulullah saw. Kenyataannya tidak ada satu dalilpun yang menyatakan bahwa
Islamnya jin Qorin itu juga berlaku pada selain Qorin jin Rosulullah saw.
Alasan kedua “Tidak ada satu riwayatpun yang menjelaskan masuknya jin
Qorin yang dimiliki Umar bin Khatthab. Padahal kita tahu,dikarenakan iman Umar
yang begitu kokoh Syaitan menjadi segan dan takut kepada sosokUmar. Dan
Rosulullah saw tak pernah mejelaskan kepada para sahabatnya bahwa jin Qorin
milik Umar telah masuk Islam sebagaimana milik Beliau.”
Alasan ketiga, “Kalau setiap orang bias mengislamkan jin Qorin
masing-masing, maka hilanglah hikmah dan fungsi adanya ujian Alloh pada diri
manusia. Padahal adanya pengaruh buruk dari jin Qorin merupakan sarana ujian
akan keteguhan dan kekokohan iman seorang mu’min” (Kitab Al Waqayah : 39-40)
BERAPA JUMLAH JIN QORIN KITA
Qorin
jin atau syaitan dalam tema ini mempunyai arti khusus dan umum, arti khusus
yaitu Qorin jin yang disertakan Allah kepada kita sejak kita dilahirkan ,
sebagaimana yang telah dijelaskan Rosulullah saw, sedang arti umumnya yaitu jin
atau syaitan lain yang menjadi teman kita dalam sepanjang perjalanan hidup
kita.
Artinya sejak kita lahir ada jin
yang selalu mengikuti kita dan melancarkan pengaruh-pengaruh jahatnya, itulah
yang dinamakan istilah khusus yaitu Qorin. Tapi ada juga Qorin-Qorin lain yang
bersifat umum. Yaitu syaitan-syaitan yang hadir dalam hidup orang-orang yang
jauh dari petunjuk Alloh dan lalai menjalankan perintah-Nya.
Qorin yang pertama akan bertambah
banyak dengan semakin banyaknya syaitan yang menjadi teman hidupnya.
Alloh swt berfirman,”Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang
maha pemurah (Al-Qur’an) Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka
syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya
syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benat dan
mereka menyangka bahwa mereka medapat petunjuk. Sehingga apabila orang-orang
yang berpaling itu dating kepada Kami (di hari kiamat) dia berkata,”Aduhai,
semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masrik dan maghrib, maka
syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia)”. (QS.Az
Zukhruf : 36-38)
Imam At Tabrani berkata. Yang dimaksud dengan ayat 36 dalam QS Az ukhruf
adalah,”Barang siapa yang berpaling dari peringatan Alloh(dzikrulloh) dan tidak
takut akan azab-Nya, maka Alloh akan memberinya syaitan, dan syaitan itu akan
menjadi teman hidupnya yang selalu berusaha untuk menjerumuskannya. (Tafsir
At Thabrani : 25/72).
Dan di ayat lain, Alloh menyatakan,”Barang
siapa yang mengambil syatian itu menjadi temannya, maka syatian itu adalah
teman yang seburuk-buruknya.”(QS. An Nisa’ : 38).
TUGAS UTAMA QORIN KITA
Tugas pokok baik itu Qorin dari golongan jin atau syatan maupun dari golongan
malaikat, bertugas sebagai pembisik, Qorin dar jin membisikkan untuk berbuat
jahat, sedangkan Qorin dari malaikat membisiki manusia untuk berbuat kebaikan
dan ketaatan.
Abdullah bin Mas’ud berkata, Rosulullah saw bersabda, Sesungguhnya syaitan itu
melakukan bisikan sebagaimana malaikat juga melakukan bisikan, adapun bisikan
syaitan, intinya mengajak untuk berbuat keburukan dan mendustakan yang haq.
Sedangkan bisikan malaikat, intinya mengajak untuk berbuat kebaikan dan
membenarkan yang haq. Barang siapa menjumpai pada dirinya (ajaran kebenaran),
hendaklah ia memuji Alloh swt (bersyukur), dan barang siapa menjumpai
sebaliknya (bisikan kejahatan), hendaklah ia berlindung kepada Alloh dari
(godaan) syaitan. Lalu beliau membaca ayat,”Syaitan menjanjikan
(menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan ….” (QS Al Baqoroh : 268) (HR.Tirmidzi,
2988, An NAsa’i, no. 11051, dan Ibnu Hibbah, no. 998).
Oleh karena itu kita harus ekstra waspada akan hadirnya bisikan ata was-was
Qorin jin, sebagaimana kita juga tidak boleh lengah akan was-was atau bisikan
jahat yang muncul dari syaitan yang berbentu manusia. Kedua bisikan itu sama
bahayanya dan sama-sama membikin kita celaka,celaka didunia ataupun di akhirat.
Sehingga Alloh swt mengingatkan agar kita banyak memohon perlindungan
kepada-Nya,dari bisikan jahat syatan yang berbentuk jin atau manusia. Seperti
dalam firman-Nya dalam QS. An Naas : 1-6.
Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam kitabnya saat menafsrkan QS An
Naas, bahwa yang dimaksud dengan “al waswasul khonnas” dalam surat
tersebut adalah syaitan yang disertakan ke manusia. Karena tidak seorangpun
dari keturunan nabi Adam kecuali ia memiliki Qorin, Qorin itulah yang
menghiasikeburukan dan kekejian, dan tidak seorangpun yang selamat darinya
kecuali mereka yang dilindungi oleh Alloh swt.” (Tafsir Ibnu Katsir : 4 / 575).
JIN QORIN BAGIAN DARI SYETAN
Jin Qorin adalah syetan pengganggu dan perusak kehidupan orang-orang beriman.
Jin Qorin adalah bagian dari musuh kita yang harus diwaspadai sebagaimana yang
Alloh swt tlah jelaskan dalam Al Qur’an.
Semakin rajin seseorang melakukan ibadah, maka semakin berat jin Qorin
melakukan gangguan, jin Qorin akan menjadi kurus, lemah danloyo serta
sakit-sakitan.
Sebaliknya bila seseorang semakin
jauh dari Alloh swt, maka jin Qorin semakin senangdan betah atau kerasan.
Jin Qorin itu akan menjadi gemuk, kuat dan bertenaga, garang dan ganas.
Seharusnya seluruh gerak orang mukmin adalah ibadah, isi hatinya adalah iman
yang benar, hiasan bibirnya adalah dikir, sebagaimana kehidupan Rosulullah saw
dan para sahabat serta para ulama yang mengikuti jejak langkahnya. Sehingga ia
mudah mengendalikan bisikan jahat jin Qorinnya, dan iapun dijauhkan dari
jerat-jerat syetan lainnya yang selalu berusaha menjerumuskannya.
DENGAN IBADAH, SYETAN MENADI LEMAH
Satu-satunya carauntuk memperlemah kekuatan dan dominasi syetan dalam diri kita
adalah dangan beribadah kepada Alloh swt. Ibadah dengan cara yang benar dan
dilaksanakan dengan ikhlas. Karena bila ibadah tersebut dilaksanakan dengan
cara yang menyimpang dari ajaran Rosulullah saw maka Alloh akan menolaknya, dan
syetan malah menjadi riang dan senang. Akhirnya iblis dan syetan menjadi
dekatdan akrab dengan kita.
Dengan mendekatkan diri melalui ibadah baik ibadah wajib atau sunnah,posisi
kita denganAlloh swt semakin dekat, dan iman kita semakin kuat. Lalu kita
masuk ke komunitas hamba Alloh swt yang dilindungi.
Dan yang harus kita lakukan sekarang ialah memperlemah kekuatan pengaruh
dan dominasi jin Qorin tersebut.
Denengan beribadah dan dzikir yang kita lakukan, jin Qorin yang ada bersama
kita akn menjadi lemah atau tidak berdaya. Walaupen keberadaannya masih eksis
mengiringi kita, tapi pengaruhnya akan melemah. Ia tidak mampu menjalankan misi
utamanya dengan baik, atau sekalipun masih melakukan bisikan, maka bisikan itu
menjadi lemah.
KEKUATAN IBADAH DAN DZIKIR
Sesungguhnya pengertian ibadah dan dzikir tak jauh berbeda. Hanya saja ibadah
sifatnya lebih umum. Dzikir ada yang diwajibkan dan ada yang di sunnahkan.
Dzikir juga mempunyai pengertan umum dan khusus.
Segala ibadah yang kita laksanakan
untuk mengingat Alloh swt adalah dzikir, termasuk sholat.
Alloh swt berfirman, ”Dan
dirikanlah sholat untuk mengingat Aku.” (QS. Thaha : 14).
Ibadah dan dzikrulloh sebagaimana yang telah diajarkan Rosululloh sawjuga
berfungsi untuk memproteksi pelakunya dari gangguan dan kejahatan syetan.
Rosullullah saw bersabda dalam riwayat berikut :
Dari Abul Malih, dari seorang
lelaki, ia berkata : “Aku pernah dibonceng Rosulullah saw di atas keledainya.
Ketika keledai itu tersandung , aku berkata : “Celakalh syetan!“ Rosulullah saw
bersabda, “Janganlah berkata seperti itu, syetan akan membesarsampai sebesar
rumah lalu berkata, “Aku telah membantingnya dengan kekuatanku”. Tapi bacalah Bismillah,karena
jika kamu baca itu (Bismillah) ia akan mengecil hingga sekecil lalat.”
(HR. Abu Daud dan Nasa’i, dan disahihkan al-Abani).
BEKERJASAMA DENGAN JIN QORIN
Ada sebagian orang yang bergagasan , bahkan sebagian masyarakat tidak berhenti
hanya sekedar gagasan, Mereka telah berusaha dengan berbagai macam cara untuk
bisa memanfaatkan keberadaan jinQorin yang dimilikinya. Ada yang mengaku bahwa
ia telah berhasil, ia mempunyai kemampuan untuk meramal masa depannya atau bisa
mebaca pikiran dan kehendak seseorang, sebelum orang tersebut menceritakannya.
Kalau memang pengakuannya benar, bahwa mereka mampu menundukkan jin untuk
bekerjasama dengannya. Maka disini perlu ditegaskan, bahwa jin yang bersedia
kerjasama dengannya belum tentu sebagai jin Qorinnya. Bisa saja jin lain yang
hadir dalam kehidupannya, lalu bersedia kerjasama dengannya dengan misi utama,
yaitu untuk menyesatkannya.Walaupun tidak diajak kejasama, syetan akan hadir
dalam kehidupan manusia untuk menyesatkannya. Apalagi kalau manusianya sendiri
yang mengajak kerjasama.
Jin Qorin atau syaitan hakikatnya adalah musuh kita bersama. Alloh swt dan
Rosul-Nya telah menyeru kita untuk menjauhi mereka, mewasdai tipu dayanya dan
senantiasa memohon perlindungan dari kejahatan mereka. Kalau kenyataannya kita
malah beusaha untuk bekerjasama dengan mereka, berarti kita telah menyalahi
perintah Alloh swt dan menerjang larangan-Nya. Alloh swt dengan tegas
melarang hamba-hamba-Nya untuk bekerjasama dengan jin (LihatQS al-Jin:
6). Karena kebanyakan jin itu adalah jin yang menyesatkan. Kalau da jin yang
muslim yang mau hadir dalam kehidupan seorang manusia, berarti ia jin muslim
yang tidak shalih atau hanya mengaku-aku saja.
Karena jin muslim yang shalih punya
tugas sendiri dari Alloh swt, yaitu untuk beribadah kepada-Nya, bukan mengurusi
manusia.
DAMPAK BURUK DARI PEMAHAMAN YANG
SALAH
Karena salah memahami keberadaan jin Qorin dan fungsinya,banyak orang yang
menyalahkan terapi ruqyah Syar’iyah, mereka meyakini bahwa sekali ruqyah, semua
jin akan menjauhi, termasuk jin Qorin. Padahal rukyah hanya sarana bagi kita
untuk segera kembali ke ajaran syariat Islam. Pasca terapi ruqyah, pasyen harus
rajin beribadah agar bisikan jahat dari jin Qorin yang masih ada melemah.
Ketika ada orang yang bisa membaca pikiran seseorang, belum tentu hasil baca
pikirannya itu benar semua. Kalaupun banyak benarnya,bisa jadi itu adalah ulah
jin Qorin dari orang yang dibaca pikirannya. Ia memberi tahu kepada in peramal
itu akan biodata dan agenda hariannya. Lalu jin perewangan peramal
memberi tahu peramal, sehingga peramal bisa nyerocos kesana kemari.
Akhirnya kita lebih percaya peramal nasib daripada takdir Alloh swt.
Kalau ada rang yang meninggal, tiba-tiba ada kerabatnya melihat
sosoknya,diyakini itu adalah roh yang gentayangan. Belum tenang dalam kuburnya,
karena kurang sesajen, sehingga harus dilakukan ritual tertentu, agar rohnya
kekal di alam baka. Padahal itu bukan roh yang mati yang bergentayangan, tapi
jin yang menyerupai sosoknyauntuk membuat fitnah bagi yang masih hidup.Atau jin
Qorinnya sendiri, karena tidak ada keterangan bahwa jin Qorin akan mati
bersamamatinya orang yang diikuti.
Demikianlah masih banyak pemahaman yang salah akan hakikat roh manusia dan iman
kepada yang ghoib yang menyimpang. Atau bisa jadi karena minimnyapemahaman
mereka tentang alam jinyang sesuai syariat Islam.
(Majalah”Ghoib” edisi 73 tahun
1996)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar