Minggu, 10 Desember 2017

Strategi Busuk Iblis

  1. Strategi Busuk Iblis
Dalam menjalankan misinya, Iblis mempunyai strategi busuk. Kalau seorang hamba tidak bisa digelincirkan dengan cara terang-terangan dan langsung pada titik kemaksiatan, maka ia akan melakukan penggelinciran itu dengan bertahap, langkah demi langkah (step by step).
Allah mengingatkan kita agar waspada terhadap strategi busuk Iblis, “Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kalian dapat ditipu oleh syetan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ayah-ibumu (Adam dan Hawa) dari surga, ia menanggalkan pakaian dari keduanya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya.” (QS. al-A’raf: 27).
Inti ajakan iblis atau dakwah syetan adalah mengajak kepada kekufuran. Kalau sekiranya mangsanya itu bisa diajak kufur secara langsung atau terang-terangan, maka ia akan menyeru orang tersebut untuk kufur. Sebagaimana yang dilakukan manusia saat ia hendak mempengauhi sesamanya. Tapi kalau tidak bisa, maka mereka telah menyiapkan strategi lain yang samar alias halus dan tidak menyolok.
(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika dia berkata kepada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata, ‘Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam’." (QS. al-Hasyr: 16).

Kalau obyek sasaran tidak bisa diajak maksiat atau kufur secara langsung, maka Iblis akan melakukan penggelinciran secara bertahap. Simaklah keterangan Rasulullah berikut yang menjelaskan strategi syetan untuk merusak iman seseorang.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ -رَضِيَ اللهُ عَنْهُ- قاَلَ: قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-: يَأْتِيْ الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُوْلُ: مَنْ خَلَقَ كَذَا؟ مَنْ خَلَقَ كَذَا؟ حَتَّى يَقُوْلَ مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ؟ فَإِذَا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ وَلْيَنْتَهِ. (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ)
Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, “Syetan akan selalu mendatangi salah seorang dari kalian seraya bertanya, ‘Siapa yang menciptakan ini?’ Siapa yang menciptakan ini?’ sampai pada pertanyaan: Siapa yang menciptakan Allah?” Barangsiapa yang mendapati dalam dirinya pertanyaan tersebut, maka berlindunglah kepada Allah (baca Isti’adzah), dan hendaklah menghentikannya (mengakhirinya).” (HR. Bukhari, no. 3034).
 
Pertanyaan usil itu seperti itu bagian dari strategi syetan untuk menggiring manusia ke jurang kekufuran dalam berpikir. Kalau obyek mengikuti terus bisikan-bisikan jahat seperti itu, yaitu “Siapa yang menciptakan tuhanmu?”, maka waktu dan perhatian orang tersebut akan terkuras untuk mencari jawabannya. Saat ia tidak bisa menemukan jawabannya, maka ia akan meragukan keesaan Allah, dan selanjutnya akan mengingkarinya. Dan solusi yang ditawarkan Rasulullah sangat tepat. Yaitu, hendaklah ia berlindung kepada Allah dari godaan syetan, dan menghentikan petualangan berpikirnya. Dengan begitu ia selamat dari jebakan Iblis.
Kita masih ingat bagaimana usaha Iblis untuk menggelincirkan seorang ahli ibadah dari kaum bani Israil. Ketika Iblis menyuruhnya untuk berzina dengan seorang perempuan yang tinggal sendirian, ia menolak mentah-mentah. Lalu Iblis mengajaknya untuk memberi makanan kepada wanita tersebut agar tidak kelaparan. mulailah si ahli ibadah berinteraksi. Iblis menyuruhnya untuk mengajak bicara agar ia tidak sedih sendirian.
Karena sering berduaan, akhirnya si ahli ibadah terpancing untuk lebih dekat sampai bersentuhan dengan si wanita. Dari sentuhan itu muncullah rangsangan yang akhirnya ia berzina dengan wanita tersebut. karena takut aibnya terbongkar, akhirnya ia membunuh wanita itu. Kisah lengkapnya Anda bisa membaca di Kitab Talbisu Iblis: 26-27, karangan Ibnul Jauzi rahimahullah.  
  1. Motto Hidup Iblis
Tahukah Anda, apa motto hidup Iblis di dunia ini? Motto hidupnya adalah “Tiada hari tanpa kemaksiatan dan kemunkaran”. Iblis dan sekutunya terus-menerus mempengaruhi dan mengajak para makhluk untuk berbuat keji dan munkar. Mereka paling tidak suka jika ada manusia yang taat dan rajin beribadah kepada Allah. Yang mereka inginkan adalah manusia-manusia yang suka bermaksiat sehingga bisa menjadi teman mereka di neraka.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syetan, maka sesungguhnya syetan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar.” (QS. an-Nur: 21).
Di ayat lain, “Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syetan-syetan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat ma`siat dengan sungguh-sungguh?” (QS. Maryam: 83).
Kemaksiatan kepada Allah yang diserukan Iblis banyak ragamnya, dan yang paling dahsyat atau paling besar dosanya adalah kufur atau syirik. Kemasiatan kepada sesama manusia juga banyak macamnya, dan yang paling dahsyat dan besar dosanya adalah durhaka kepada orangtua.
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. al-Isra’: 23).
Dalam hadits dijelaskan, ada seorang Badui bertanya kepada Rasulullah, ‘Wahai rasulullah, dosa apa yang paling besar?’ Rasulullah menjawab, “Menyekutukan Allah. ia bertanya lagi, ‘Lalu apa?’ Rasulullah menjawab, “Durhaka pada orang tua’…” (HR. Bukhari, no. 6409).
Setiap kemaksiatan yang dilakukan oleh sesorang akan mengundang laknat dan murka Allah. Apalagi kalau pelakuknya tidak segera sadar, menyesal dan bertaubat kepada Allah. Atau malah sebaliknya, ia merasa bangga dengan kemaksiatan tersebut dan tertawa riang saat melakukannya. Orang seperti itu akan masuk neraka dengan menangis tersedu-sedu. Dan perbuatannya itu membuat Iblis tertawa dan gembira karena ia mendapat kawan di neraka.
Ibnu Umar berkata, Rasulullah bersabda, “Allah melaknat orang yang menyambung rambut dan orang yang minta disambungkan rambutnya, orang yang mentato dan minta ditato tubuhnya.” (HR. Bukhari, no. 5481).
  1. Misi Hidup Iblis
Menyesatkan semua hamba Allah. itulah misi hidup Iblis dan cita-citanya tertinggi. Rupanya drama pengusiran Iblis dari surga karena kesombongannya untuk bersujud kepada Nabi Adam saat diperintah Allah, meninggalkan luka yang sangat dalam kehidupan Iblis. Peristiwa itu menyisakan dendam kesumat yang terus membara di hati Iblis dan sepertinya tidak akan padam. Dendam itu tidak tertuju kepada Nabi Adam dan istrinya saja, tapi anak cucu dan keturunannya secara keseluruhan. Dari masa Adam sampai hari kiamat kelak.
“Iblis berkata, ‘Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma`siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.” (QS. al-Hijr: 39). Ya mereka semua, anak cucu Adam jadi musuh utama.
Di surat lain, “Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukumiku sesat, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta`at).” (QS. al-A’raf: 16-17).
Dalam hadits qudsy, Allah menjelaskan, “Sesungguhnya semua hamba-Ku Kuciptakan dalam keadaan lurus (suci bersih). Lalu syetan datang ke mereka dan memalingkan mereka dari agamanya yang lurus. Syetan mengajak mereka untuk mengharamkan apa yang telah Aku halalkan. Dan mengajak mereka untuk menyekutukan-Ku dengan yang lain, yang tidak pernah Aku perintahkan hal itu sebelumnya.” (HR. Muslim, no. 5109).
  1. Hobby Iblis
Apa hobby Iblis di dunia ini? Sudah menjadi kebiasaan Iblis, yaitu mengancam orang-orang yang taat atau menakut-nakuti orang muslim yang komitmen menjalankan ajaran islamnya. Itulah hobby Iblis. Menebar ancaman atau intimidasi kepada orang mukmin dan mengobral janji palsu dan angan-anagan kosong bagi mereka yang patuh pada Iblis.
Allah berfirman, “Syetan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-Baqarah: 268).
Muslim yang dermawan dan taat mengeluarkan zakat serta gemar berinfak ditakut-takuti akan datangnya kemiskinan. Muslimah yang disiplin dalam menutup auratnya saat keluar rumah, ditakut-takuti oleh Iblis bahwa jodohnya akn jauh dan akan terhambat dalam mengembangkan diri. Pemimpin yang adil ditakut-takuti dengan kesengsaraan hidup dan kemiskinan. Orang yang rajin shalat, ditakut-takuti akan pemborosan waktu yang tidak menghasilkan. Orang yang taat dalam beragama, ditakut-takuti dengan cap kolot dan ekstrimis atau teroris.
Akhirnya banyak manusia yang pilih-pilih dalam menjalankan perintah Allah. sekiranya perintah itu mengurangi jam kerja atau aktivitas duniawi, maka mereka akan meninggalkannya. Seperti shalat lima waktu atau puasa. Kalau perintah itu dirasa menganggu tidurnya, maka akan diabaikan. Seperti shalat malam atau shalat shubuh. Kalau perintah itu mengeruk hartanya, maka akan dilalaikan. Seperti zakat dan haji. Materi dan dunia telah menggantikan posisi Tuhannya. Dan itulah pekerjaan Iblis dan hobbynya.
Allah mengingatkan kita, “Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syetan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 175).
Ibnul Qayyim al-jauziyyah berkata, “Ketika iman seorang hamba menguat, maka ketakutan terhadap Iblis dan sekutunya akan melemah dan hilang. Dan sebaliknya, jika iman seseorang kepada Allah melemah, maka ketakutan terhadap mereka justru menguat.” (Kitab Ighatsatul Lahfan: 1/ 30).
 
  1. Laboratorium Iblis
Laboratorium itu diibaratkan sebagai ruang kerja yang dilengkapi dengan berbagai peralatan untuk mengadakan penelitian. (Kamus Umum bahasa Indonesia: 750). Dan laboratorium Iblis adalah tempat-tempat najis dan maksiat.
Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang buang hajat (air besar), hendaklah menimbunnya. Jika ia tidak menemukan kecuali menguruknya dengan pasir, hendaklah ia melakukannya. Karena syetan sangat suka bermain di bekas buang hajatnya anak Adam. Barangsiapa yang bisa melakukan hal itu, maka ia telah melaksanakan kebaikan. Jika tidak bisa, tidak apa-apa.” (HR. Abu Daud, no. 32).
Yang dimaksud dari hadits tersebut adalah, agar kita tidak membiarkan begitu saja setelah buang air besar (BAB). Kalau BAB-nya di tanah seperti yang dilakukan orang-orang zaman dahulu, atau sebagian masyarakat pelosok di era sekarang, hendaklah kotorannya itu ditimbun atau ditutup dengan tanah. Kalau BAB-nya di toilet, hendaklah disiram sampai bersih, agar tidak menyisakan bau yang tak sedap dan jauh dari kesan jorok, plus tidak mengundang datangnya bibit-bibit penyakit. Dengan begitu pola hidup kita untuk menjaga kebersihan bisa tercapai demi menjaga kesehatan, sekaligus tidak membuka ruang lebar bagi syetan untuk melakukan kesenangannya untuk bermain dengan najis.
Di samping tempat najis, syetan juga suka terhadap tempat-tempat maksiat. Tempat yang menjanjikan kebebasan kepada para pengunjungnya untuk berbuat apa saja yang diinginkan oleh nafsu syahwatnya. Seperti diskotik, klub malam, kafe remang-remang, lokalisasi dan tempat yang sering dijadikan sebagai arena maksiat. Disitulah berkumpul syetan jin dan syetan manusia.
Oleh karena itu, pemerintah dan aparat berwenang selalu mengalami kesulitan untuk menutup tempat-tempat seperti itu, meskipun dalam momentum bulan Ramadhan. Mereka selalu ‘kucing-kucingan’ dengan pihak aparat dan ‘bermain mata’ dengan sebagaian pejabat yang mengambil keuntungan dari tempat tersebut. Itulah laboratorium syetan untuk melakukan atraksi kemaksiatan dan mencicipi berbagai macam ‘anggur’ dosa. Jauhilah tempat kemaksiatan, dan kalau bisa tutup segera agar tidak merusak moral generasi muda dan menjadi candu bagi generasi pendahulunya.   
  1. Alat Komunikasi Iblis
Apa alat komunikasi Iblis dengan manusia? Alat komunikasinya adalah namimah dan tajassus. Namimah adalah mengadu domba sehingga terjadi kerenggangan hubungan, atau permusuhan dan perpecahan antara dua orang atau kelompok yang tadinya bersahabat atau bersaudara. Sedangkan tajassus adalah mencari-cari kesalahan atau aib orang lain.
Inilah alat komunikasi Iblis untuk menyeret manusia dari kebaikan dan menjerumuskannya ke jurang keburukan dan kemaksiatan. Betapa banyak pertikaian dan peperangan antar individu atau kelompok karena dipicu oleh provokator yang telah menjadi sekutu Iblis. Yaitu orang yang suka tajassus lalu menyebarkannya ke orang lain. Atau orang yang suka mengadu-domba, menyulut api permusuhan dan mengobarkannya sehingga terjadi perpecahan antar sesama muslim.
Rasulullah bersabda, “Jauhilah prasangka, karena prasangka itu menjurus pada kedustaan. Dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang atau berusaha mencuri dengar aib orang. Dan janganlah saling membenci. Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara. Dan janganlah seseorang meminang pinangan saudaranya, sampai ia benar-benar menikahinya atau membatalkannya.” (HR. Bukhari, no. 4747).
عَنْ أَبِيْ وَائِلٍ، أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ رَجُلاً يَنُمُّ الْحَدِيْثَ. فَقَالَ حُذَيْفَةُ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ -صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَقُوْلُ: لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ. (رواه مسلم)
Abu Wail berkata bahwa ada seorang laki-laki yang melakukan namimah (adu domba). Lalu Hudzaifah (shahabat Rasulullah) berkata, “Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.” (HR. Muslim).
Dalam riwayat Imam Bukhari dijelaskan, Rasulullah memberitahu para shahabat akan adanya dua penghuni kubur yang saat itu diadzab oleh Allah. ketika beliau ditanya tentang penyebabnya, beliau mengatakan, “Yang seorang diadzab karena tidak cebok (bersuci) setelah kencing, dan yang lainnya karena suka mengadu domba.” (HR. Bukhari, no. 209).
Jangan mau menjadi alat komunikasi Iblis yang akhirnya menyeret kita ke neraka untuk menemani Iblis. Ingatlah pesan Allah, “dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang berjalan ke sana kemari menabur fitnah (adu domba), yang sangat enggan berbuat baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa.” (QS. al-Qalam: 10-12).
  1. Makanan favorit Iblis
Rasulullah telah memberitahukan bahwa Iblis atau syetan juga makan seperti halnya manusia. Beliau bersabda, “Apabila kalian makan, hendaklah makan dengan menggunakan tangan kanan. Begitu juga saat minum, gunakanlah tangan kanan. Karena syetan makannya dengan tangan kiri, begitu juga minumnya.” (HR. Muslim, 2764).
Rasulullah juga menyebutkan bahwa tulang dan kotoran binatang adalah makanan jin (Lihat HR. Muslim, no. 682). Dan di riwayat lain, syetan akan nimbrung makan makanan manusia yang tidak dibacakan basmalah. Dan yang dimaksud dengan makanan favorit Iblis disini bukanlah menu makanan di atas. Tapi suatu kemaksiatan yang paling disukai Iblis dari manusia, yaitu Ghibah atau menggunjing.
Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Hujurat: 12).
Janganlah suka menggunjing. Karena menggunjing atau ngegosip adalah makan favorit Iblis. Orang yang membicarakan aib saudaranya ibarat ia makan daging saudaranya sendiri yang sudah membusuk. Pernahkah Anda makan daging yang sudah membusuk berhari-hari, baunya menyengat dan bercampur ulat dan belatung? Pasti Anda tidak pernah melakukannya, karena Anda merasa jijik dan akan muntah sebelum memakannya. Begitulah seharusnya perasaan kita saat mau ngegosip, sehingga kita akan enggan melakukannya.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ –رضي اله عنه- أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ -صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ: أَتَدْرُوْنَ مَا الْغِيْبَةُ؟ قَالُوْا: اللَّهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ. قِيْلَ: أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِيْ أَخِيْ مَا أَقُوْلُ؟ قَالَ: إِنْ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ، فَقَدِ اغْتَبْتَهُ. وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ، فَقَدْ بَهَتَّهُ. (رواه مسلم)
Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, “Apakah kalian tahu, apa itu ghibah? Para shahabat menjawab, ‘Allah dan rasul-Nya lebih tahu’. Rasulullah menjawab, ‘Kamu cerita tentang saudaramu dalam hal yang tidak ia sukai’. Ada shahabat yang bertanya, ‘Bagaimana bila yang aku ceritakan itu hal yang sebenarnya ada padanya?’ Rasulullah menjawab, ‘Bila sesuai dengan apa yang ada padanya (dan ia tidak suka hal itu dibicarakan), berarti kamu telah menggunjingnya. Bila tidak sesuai dengan kenyataannya, berati kamu telah menfitnahnya.” (HR. Muslim, no. 4690).
  1. Tipudaya Iblis
Dunia dan wanita adalah media yang banyak digunakan syetan untuk melakukan tipu daya. Banyak orang yang lalai shalat dan beribadah kepada Allah karena urusan dunia yang menyibukkannya, “Bermegah-megahan telah melalaikan kalian, sampai kalian masuk ke dalam kubur.” (QS. at-Takatsur: 1-2). Begitulah al-Qur’an mengingatkan kita agar kita tidak diperbudak dunia dan berpaling dari Sang Pemilik dunia.
Dunia yang banyak membelenggu iman manusia terlalu murah dan hina untuk kita tukar dengan akhirat. Kebahagian duniawi bersifat semu dan sementara, sedangkan kebahagian akhirat bersifat hakiki dan kekal abadi. “Seandainya nilai duniawi ini di sisi Allah lebih berharga daripada sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberikan setetes airpun kepada orang-orang kafir.” (HR. Tirmidzi dan ia menshahihkannya). Sayap nyamuk adalah benda yang tidak bernilai sama sekali, tidak ada harganya bila dijual dan tidak ada yang berminat untuk membeli. Begitulah nilai dunia yang selama ini sering melalaikan kita dari akhirat.
Media yang kedua adalah wanita. Makhluk Allah yang satu ini tidak hanya langkah dan tingkahnya yang menarik perhatian kaum lelaki, body dan fisiknya saja bila kelihatan sebagian atau keseluruhan cukup membuat kaum lelaki lupa diri. Oleh karena itu, Islam tidaklah menganjurkan wanita untuk banyak keluar rumah. kalaupun ia harus keluar rumah, hendaknya menutup semua anggota tubuhnya yang menjadi auratnya, agar tidak dijadikan media oleh syetan untuk menggoda iman kaum lelaki.
  عَنْ جَابِرٍ –رضي الله عنه-، أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ -صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- رَأَى امْرَأَةً، فَأَتَى امْرَأَتَهُ زَيْنَبَ، وَهِيَ تَمْعَسُ مَنِيئَةً لَهَا. فَقَضَى حَاجَتَهُ، ثُمَّ خَرَجَ إِلَى أَصْحَابِهِ، فَقَالَ: إِنَّ الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِيْ صُوْرَةِ شَيْطَانٍ، وَتُدْبِرُ فِيْ صُوْرَةِ شَيْطَانٍ. فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمُ امْرَأَةً، فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ. فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِيْ نَفْسِهِ. (رواه مسلم)
Jabir bin Abdullah berkata, “Suatu saat Rasulullah keluar rumah, lalu beliau melihat seorang wanita (yang menarik perhatiannya). Kemudian beliau menuju rumah Zainab (istrinya) yang saat itu sedang menyamak kulit. Setelah Rasulullah berhubungan dengan Zainab di rumahnya, beliau keluar dan bersabda kepada para shahabatnya, ‘Sesungguhnya saat seorang wanita keluar rumah, syetan mengikutinya. Begitu juga saat ia dalam perjalanan pulang. Apabila kalian merasa tertarik dengan wanita yang ditemuinya, hendaklah ia pulang menemui istrinya. Karena hal itu sangat ampuh untuk memadamkan birahi yang ada dalam dirinya.” (HR. Muslim, no. 2491).
Itulah tips ampuh untuk menghindari selingkuh, bagi mereka yang sudah berkeluarga atau berumah tangga. Dan bagi yang masih bujang, obatnya adalah dengan banyak puasa. Selingkuh adalah propaganda syetan yang harus kita hapus dalam kamus berumah tangga. Dan Rasulullah telah memberitahukan kepada kita bagaimana cara menangkalnya.
  1. Yang membuat Iblis Menangis
Sujud dalam kontek ibadah adalah bentuk penghambaan tertinggi bagi seorang hamba kepada Tuhannya. Saat sujud adalah posisi yang paling dekat antara seorang hamba kepada Tuhannya. Oleh karena itulah, saat ada seorang shahabat (Rabi’ah bin Ka’ab) yang minta kepada Rasulullah agar bisa menjadi temannya di surga, Rasulullah memberikan jalan kepada orang tersebut agar ia banyak sujud kepada Allah atau shalat. “Tidaklah kamu sujud sekali kepada Allah, kecuali Allah akan mengangkat derajatmu satu derajat dan mengampuni satu kesalahanmu.” (HR. Muslim, no. 753).
Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, “Apabila anak Adam membaca ayat sajdah (ayat yang ada perintah untuk sujud, red.) lalu ia bersujud, maka syetan akan mengucilkan diri seraya menangis. Ia berkata, “Celakalah aku. Anak Adam disuruh sujud oleh Allah lalu ia langsung sujud, maka baginya surga. Dan aku diperintahkan untuk sujud, tapi aku membangkang, maka bagiku neraka.” (HR. Muslim, no. 115).
  1. Yang Menggelisahkan Iblis
Yang sangat diharapkan Iblis dari manusia adalah kesalah dan dosa. Semakin banyak kesalahan seorang hamba maka akan semakin banyak dosanya. Bila dosa seseorang makin banyak maka kesempatan akan terbuka lebar bagi orang tersebut untuk menjadi teman Iblis di neraka. Dan obat kesalahan dosa tidak ada lain kecuali istighfar (minta ampun kepada Allah) dan bertaubat kepada-Nya.
Maka dari itulah kalimat yang paling tidak disukai Iblis adalah kalimat istighfar yang muncul dari lisan dan hati seorang muslim. Untaian istighfar itu sangat menggelisahkan Iblis. Semakin banyak seseorang membaca istighfar atas kesalahan dan dosa yang dilakukannya, maka semakin sempit kesempatan Iblis untuk menjadikannya sebagai teman di neraka. Beruntunglah orang yang bibirnya sering dibasahi dengan istighfar dan lembaran hidupnya dipenuhi dengan pahala.
عَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ –رضي الله عنه- عَنِ النَّبِيِّ -صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ: قَالَ إِبْلِيْسُ: أَيْ رَبِّ، لاَ أَزَالُ أُغْوِيْ بَنِيْ آدَمَ مَا دَامَتْ أَرْوَاحُهُمْ فِيْ أَجْسَادِهِمْ. قَالَ: فَقَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: لاَ أَزَالُ أَغْفِرُ لَهُمْ مَا اسْتَغْفَرُوْنِيْ. (رواه أحمد)
Abu Sa’id al-Khudri berkata, Rasulullah bersabda, “Iblis berkata kepada Allah, ‘Wahai Tuhanku, aku senantiasa menggelincirkan anak keturunan Adam selama roh mereka terkandung badan (selama hidupnya). Allah berfirman, ‘Aku akan senantiasa mengampuni mereka selama mereka mau memohon ampunan kepadaku.” (HR. Ahmad, no. 11304).
  1. Yang paling dibenci Iblis
Orang yang paling dibenci oleh Iblis adalah orang yang banyak berdzikir. Karena dzikir yang dilakukan oleh seorang muslim dalam kesehariannya, seperti yang dicontohkan Rasulullah, akan menjadi benteng yang kokoh bagi orang tersebut untuk memproteksi dirinya dari tipu daya Iblis dan rayuan gombalnya. Orang yang banyak berdzikir kepada Allah akan berada dalam perlindungan dan penjagaan Allah. Sehingga Iblis sangat benci kepadanya, karena ia telah memupuskan harapan Iblis agar bisa menjadi temannya.
“Barangsiapa yang berpaling dari dzirur Rahman (dzikrullah), Kami adakan baginya syetan (yang menyesatkan), maka syetan itu akan menjadi teman yang selalu menyertainya.” (QS. az-Zukhruf: 36).
  1. Yang paling ditakuti Iblis
Yang paling ditakuti oleh Iblis di dunia ini adalah orang yang berilmu dan ia mengamalkan ilmunya tersebut sehingga ia menjadi pribadi mukmin yang bertaqwa kepada Allah. Iman yang kokoh dan lurus yang tidak bercampur dengan noda syirik mampu menjadi momok bagi Iblis dalam hidupnya. Sehingga orang tersebut aman dari gangguan Iblis dan terhindar dari tipu dayanya.
Allah berfirman, “Orang-orang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapatkan keamanan dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk.” (QS. al-An’am: 82).
Contoh nyata dari keimam yang kokoh dan lurus yang akhirnya menjadikan pemiliknya sebagai sosok yang disegani dan ditakuti iblis dan syetan adalah Umar bin Khaththab. Tidak hanya syetan jin yang takut kepada Umar, syetan manusia yang gemar memusuhi Rasulullah juga segan jika harus berhadapan dengannya.
قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ -صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-: وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ، مَا لَقِيَكَ الشَّيْطَانُ قَطُّ سَالِكًا فَجًّا إِلاَّ سَلَكَ فَجًّا غَيْرَ فَجِّكَ. (رواه البخاري)
Rasulullah bersabda, “Demi jiwaku yang ada dalam genggaman-Nya, Tidaklah syetan berpapasan denganmu (wahai Umar) berjalan di suatu jalan, kecuali ia akan berjalan di jalan lain yang bukan jalanmu.” (HR. Bukhari, no. 3051).
Sebetulnya masih banyak hal lain yang menarik untu kita ketahui dari biodata Iblis ini. Karena keterbatasan ruang, maka kita cukupkan sampai di sini pembahasan tema ini, dan insya Allah menjadi ilmu yang berguna jika kita mau menelaah, memahami dan mempraktikkannya. Hanya kepada Allah, kita berlindung dari tipu daya iblis dan para sekutunya.
Bekalilah diri dengan ilmu yang bersumber dari syari’at Islam, lalu amal shalih yang nyata dalam keseharian sebagai buah dari ilmu tersebut, ikhlas dalam pelaksanaan dan banyak berdo’a kepada Allah dalam keseharian, itulah senjata yang paling ampuh dan strategi paling jitu untuk mengalahkan Iblis dan syetan.
Sumber Majalah Ghoib Edisi 94
Picture From  : sciencemag

Tidak ada komentar:

Posting Komentar