Jumat, 23 Maret 2018

Terpedaya Dukun Bertampang Kyai


Ustadz, saya pernah sakit kepala terasa ditusuk-tusuk jarum, dan berobat ke dokter sering kali tapi belum sembuh. Saya pernah mengundang seorang kyai, saat pengobatan dia mengeluarkan kawat dari dada dan kaki, tiga butir gabah dari dada. Dia memberi saya jimat, bambu kuning untuk dikubur di pekarangan rumah.
Setelah saya tahu kalau pakai jimat itu tidak boleh. Saya ragu, apakah dia dukun atau kyai? Lalu saya menggali jimat itu dan membuangnya. Tapi yang di belakang rumah tidak ketemu saat digali kembali. Kemana bambu tersebut? Sampai sekarang saya dibayang-bayangi dosa tersebut, terapi apa yang harus saya lakukan? Atas jawabannya, terima kasih.
Hamba Allah, Jatiwangi Majalengka Jawa Barat
Bismillah wal Hamdulillah, cerita Anda cukup detil, tapi maaf kami tidak bisa menampilkan isi surat Anda semuanya, karena terbatasnya ruang. Do’a dari redaksi dan pembaca Majalah Ghoib lainnya, semoga Allah segera menyembuhkan penyakit yang Anda derita. Aamiin.
Sudah banyak pembaca Majalah Ghoib yang mengadukan pengalaman yang serupa dan hampir sama dengan Anda, yaitu terpedaya oleh seorang dukun yang bertampang kyai. Bahkan di antara mereka ada yang tertipu secara materi dan immateri, terampas aqidah dan kehormatannya. Sungguh memilukan.
Maka dari itu, sudah seharusnya kita hati-hati terhadap praktik perdukunan yang menggunakan lebel Islam, dan menjauhi seorang dukun yang berbaju kyai. Jangan terpesona dengan penampilan, tapi lihatlah bagaimana cara dia melakukan pengobatan atau terapi. Kalau cara yang digunakan adalah cara perdukunan, maka ia adalah dukun, meskipun pakaiannya pakaian ulama’ atau kyai.
Tapi di sisi lain, kami juga turut bergembira karena Anda segera menyadari bahwa sosok yang dianggap kyai itu, ternyata hanyalah seorang dukun yang menyesatkan. Solusi yang Anda terima darinya selama ini adalah solusi syetan, dengan menggunakan sesajen kembang dan jimat-jimat produk syetan.

Jangan heran atau terpukau, saat ‘sang kyai’ tersebut mengeluarkan benda-benda aneh dari tubuh Anda saat melakukan terapi, seperti kawat dan butiran gabah padi. Karena fenomena seperti itu hanyalah intrik dan rekayasanya. Kalau toh bukan intrik, berarti hal itu adalah sihir. Tapi berdasarkan pengalaman beberapa pasien, fenomena tersebut hanyalah intrik dan rekayasa belaka.
Dan ‘sang kyai’ tersebut semakin jelas menampakkan jati diri yang sebenarnya, saat ia telah memberikan jimat-jimat kepada Anda untuk mengobati gangguan yang Anda rasakan. Anda disuruh mandi kembang, mengubur bamboo kuning di pekarangan depan rumah dan di belakang rumah. Lalu ia juga memberi isim atau jimat untuk Anda bawa ke mana-mana.
Alhamdulillah, jika Anda telah menyadari bahwa pengunnaan jimat adalah perbuatan yang dilarang oleh Rasulullah. Lalu Anda berusaha keras untuk memusnahkan jimat-jimat tersebut dari diri Anda dan area pekarangan rumah Anda. Kami salut atas keputusan tegas tersebut. dan selayaknya hal ini jadi panutan bagi pembaca Majalah Ghoib yang lainnya.
Sedangkan bambu kuning yang telah Anda tanam di belakang rumah, tiba-tiba hilang saat Anda gali kembali, hal itu ada beberapa kemungkinan. Pertama, bambu kuning itu telah diambil seseorang. Kedua, Anda salah tempat saat menggalinya kembali sehingga bambu kuning itu tidak ditemukan.
Ketiga, syetan telah melakukan tipudaya dalam hal ini. Bambu kuning yang Anda tanam dilenyapkan, agar Anda beranggapan dan berkeyakinan bahwa bambu itu bukan bambu sembarangan. Dengan begitu syetan berharap agar Anda tetap mengkeramatkan bambu kuning tersebut, dan tetap berhubungan dengan dukun yang memberikannya.
Dan sekarang Anda tidak usah memikirkan kemana perginya bamboo kuning yang dahulu Anda tanam. Ketika Anda sudah berusaha keras untuk mencarinya, namun tidak menemukan, maka janganlah menjadi beban pikiran. Karena yang paling penting adalah taubat Anda. Kesadaran Anda bahwa memakai atau menanam jimat itu tidak boleh, berhubungan dengan dukun itu haram. Dan Anda menyesali kesalahan yang pernah Anda lakukan, dan berkeinginan kuat untuk tidak mengulanginya lagi. Itu semua telah memenuhi syarat dari taubat seseorang yang sah.
Untuk menebus kesalahan tersebut, perbanyaklah ibadah kepada Allah sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah. Lalu sering-seringlah beristighfar, memohon ampunan kepada Allah atas dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan. Dengan begitu, insya Allah taubat Anda diterima Allah, dosa dan kesalahan Anda diampuni, keburukan Anda akan diganti dengan kebaikan.
Allah berfirman, “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran: 135).
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya syetan telah berkata, ‘Demi kemuliaan-Mu ya Allah, aku terus-menerus akan menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih hidup).’ Maka Allah menimpalinya, ‘Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar) kepada-Ku’.” (HR. Ahmad, al-Hakim, Thabrani dan Abu Ya’la, dari Abu Sa’id al-Khudri).
Ada baiknya, kalau Anda juga melakukan terapi ruqyah syar’iyyah secara mandiri. Membaca surat-surat dan do’a-do’a yang telah diajarkan Rasulullah, untuk menenangkan hati Anda dan juga membentengi diri dari hal-hal yang tidak kita inginkan, baik yang diakibatkan oleh ulah syetan jin maupun syetan manusia.
Paling tidak, setiap usai shalat lima waktu, kita membaca 5 ayat pertama dari suarat al-Baqarah, ayat Kursi, 2 ayat terakhir dari surat al-Baqarah. Ditambah surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas, masing-masing dibaca sekali.
Adapun dzikirnya dengan membaca kalimat dibawah ini minimal 100 kali setiap pagi. Sebagaimana yang diriwayat Imam Bukhari, no. 5924.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Dan juga membaca dzikir berikut sebanyak 3 kali setiap pagi dan sore. Sebagaimana yang diriwayatkan Imam Tirmidzi, no. 3310 dan Abu Daud, no. 4425.
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيْمُ.
Dengan bacaan dzikir tersebut, insya Allah hidup kita menjadi aman dan tenang dan keselamatan diri kita akan terlindungi dari segala hal yang kita khawatirkan. Wallahu A’lam.
majalah Ghoib Edisi 72
picture .caraduasatu.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar