Minggu, 08 Desember 2019

Lipstik `Bermantera' Pemancar Aura




"Baru saja saya mengalami stres," ungkap seorang gadis berumur 33 tahun kepada Majalah Ghoib saat dihubungi melalui saluran telepon. Umur saya sudah kepala tiga, tetapi sampai hari ini belum mendapatkan jodoh yang cocok. Stres semakin bertambah berat, saat dilangkah oleh adik laiki-laki saya yang menikah bulan Februari 2005 lalu. Lebih kecewa lagi, karena keluarga memberitahukan berita pernikahannya sebulan sebelum hari `H'. Karena kekecewaan yang semakin mendalam, saya tidak menghadiri resepsi pernikahannya. Hati saya memberontak, kenapa bukan saya duluan yang menikah? Alhamdulillah, saya mengetahui tempat ruqyah Majalah Ghoib dari seorang teman sekantor. Pertengahan Oktober lalu, saya pun memutuskan untuk di ruqyah dan menyerahkan mick up yang telah dijadikan jimat oleh 'orang-orang pinter' yang pernah saya datangi.

Sebelum adik saya menikah, tepatnya 3 tahun yang lalu. Pernah ada kejadian yang aneh di rumah saya. Ketika sedang membetulkan plapon(lamgit-langit) rumah, beberapa kali, Pak Tukang menemukan sebuah benda yang dibungkus dengan kain putih bersih. Karena tidak terlalu percaya sama hal yang mistik, benda tersebut kami buang begitu saja. Saat temuan yang ketiga kalinya, keluarga memutuskan untuk menanyakannya kepada beberapa 'orang pinter'. Katanya, ada yang dengki dengan keluarga saya. Tujuan mereka untuk menghancurkan saudara laki-laki dan Ayah saya. Akan tetapi karena mereka kuat, akhirnya saya yang kena. Akibatnya sampai sekarang saya telat nikah.

Mulai saat itulah, saya mulai akrab dengan yang namanya dukun. Sebenarnya saya tidak percaya sama mereka. Tetapi karena terpengaruh orang, akhirnya saya jalani hari demi hari yang penuh omong kosong itu. Beberapa orang dukun akhirnya saya jambangi. Sebut saja seorang dukun perempuan di daerah Jakarta. la menyatakan, pantas saja saya susah dapat jodoh. Karena ketika orang melihat saya, yang tampak adalah wajah seekor monyet. la pun kemudian menyuruh saya mandi air kembang bahkan mick up saya juga tak luput dari mantera-manteranya.


Saya juga pernah diajak ke daerah Puncak menemui 'orang pinter'. Saya dimandikan air kembang olehnya tepat jam 12 malam, dengan mengunakan kain putih saja. Akan tetapi, semua usaha tersebut nihil walaupun saya kembali berusaha ke tempat-tempat lainnya. Mungkin karena merasa kasihan, Pak Tukang yang bekerja di rumah, memberikan sesuatu kepada saya. Benda-benda ini, menurutnya didapatkan dari seseorang dari daerah Jawa untuk membantu saya. benda-benda tersebutlah yang akhirnya saya kirimkan kepada Majalah Ghoib untuk dimusnahkan. Saya tetap berharap semoga mendapatkan jodoh yang dapat menjadi Imam sekaligus menuntun saya selama hidup di dunia. Sesekali sering terbesit sebuah pertanyaan yang saya tujuan kepada Allah, mengapa saya sulit untuk menikah?


Bentuk Jim at.
Jimat yang dikirimkannya adalah dua buah alat kecantikan wanita berupa: lipstik(pemerah bibir) dan bedak dengan merk yang sering dipakai wanita pada umumnya. Lipstik yang berwarna merah jambu tersebut, saat dikirimkan masih setengah bagian pemerahya. Sementara bedaknya, nampak bare dipakai beberapa kali saja. Bedak tersebut berbentuk sebuah lingkaran dengan diameter 3,5 cm yang dilengkapi dengan kaca untuk bersolek.
'Kesaktian Jimat'
Alat-alat kecantikan yang telah diberi mentera-mantera ini diyakini bisa memancarkan `Aura' sipemakainya. Dengan pancaran aura tersebut, sipemakainya akan menarik perhatian orang yang memandangnya. Sebenarnya masih banyak mick up yang telah dibacakan, tetapi belum dikirimkannya kepada Majalah Ghoib. la merasa keberatan kalau harus menyerahkan semua mick up miliknya karena harganya yang cukup mahal. Atas saran seorang ustadz di kantor Majalah Ghoib. mick up yang belum sempat diserahkannya, agar jangan lagi dipercaya kekuataannya dan dibacakan ta'awudz setiap kali akan dipakai.

Bongkar.jimat.

Harap-harap cemas, begitulah suasana hati seorang muslimah yang `sudah berumur' dalam menanti jodoh yang tak kunjung tiba. Hal tersebut diperparah lagi dengan lebih cepatnya jodoh yang datang kepada adik kandung sendiri yang usianya jauh lebih muda. Kalau sudah begini, suasana hat] akan remuk redam jika tidak memiliki imunitas diri terhadap ujian yang datang. Mendatangi dukun untuk mencoba berikhtiar terkadang menjadi pilihan yang tak bisa ditawar-tawar karena merasa kepepet. Walaupun akhirnya harus teijerembab pada lembah kemusyrikan yang menjadi genderang perang syetan untuk menyesatkan manusia. Alat kecantikan wanita yang sebenarnya tidak memiliki kekuatan apa-apa. Telah disulap oleh para dukun menjadi jimat, untuk dipakai sebagai perantara pemancar aura. Hasilnya, jodoh tetap saja tak kunjung tiba. Sementara uang sudah habis terkuras. Memang pintar para dukun meraup uang dari orang yang sedang kesulitan.

Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa ditempuh oleh wanita dalam menemukan pasangan hidupnya dan Islam membolehkannya . Yang periama, seorang muslimah diperkenankan menawarkan dirinya sendiri secara langsung pada pria muslim yang menurutnya baik bagi diri dan agamanya. Dalam hal ini, muslimah tersebut sudah tahu dan kenal dengan pria muslim tersebut kemudian mendatangi si pria dan meminta kesediaan si pria untuk menerimanya sebagai istrinya. Yang perlu diperhatikan dalam cara ini adalah, pertama kesiapan mental atas segala kemungkinan jawaban yang akan diterimanya (diterima atau ditolak) dan perhitungkan dahuiu bagaimana sebenarnya kecender ulgan yang dimiliki oleh si pria tersebut jika tawaran tersebut diajukan (coba jajaki sebenarnya si pria ini suka juga nggak sih ama kita; atau si pria ini siap nggak nerima                       kita                                  sebagai                                             istrinya).
Yang kedua, seorang muslimah bisa menawarkan dirinya sendiri pada pria muslim yang menurutnya baik bagi diri dan agamanya tapi tidak secara langsung, melainkan lewat perantara yang dikenal oleh kedua belah pihak. Cara ini yang biasa dipakai oleh banyak orang karena cenderung lebih aman. Biasanya dikenal dengan istilah lewat `Comblang'. Biasanya Si comblang ini lebih mengetahui kondisi kedua belah pihak, tahu kemungkinan jadi' atau `tidaknya'. juga tahu bagaimana mengarahkan keduanya agar yang semula 'masih setengah ragu' menjadi 'tidak ragu lagi'.

Yang ketiga, seorang muslimah bisa menawarkan dirinya sendiri pada pria muslim yang menurutnya balk bagi diri dan agamanya juga lewat perantara, hanya saja sang perantara ini hanya salah satu pihak saja yang mengenalnya. Mungkin guru ma jlis taklim si muslimah, rekan kerja, atau sahabatnya, atau orang tuanya. Dan yang terakhir, seorang muslimah bisa juga menawarkan dirinya sendiri pada pria yang diharapkan balk bagi diri dan agamanya lewat lembaga lain sebagai perantara. Misalnya lewat biro jodoh. Tentunya, semua hal tersebut dilakukan untuk berikhtiar dengan tetap mengindahkan aturan Islam(tidak dengan berpacaran). Jangan menjadi beban berat, karena sampai usia kepala tiga belurn menikah juga. Tawakkal dan bersabarlah. Semua tentu sudah ada dalam rencana Allah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi setiap hamba-Nya. Senantiasa berusaha, berdoa dan tetap komitmen untuk tetap dalam kerihoan Allah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar