"Baru saja saya mengalami stres," ungkap seorang gadis
berumur 33 tahun kepada
Majalah Ghoib saat dihubungi melalui saluran telepon. Umur saya sudah kepala tiga, tetapi sampai hari
ini belum mendapatkan jodoh yang cocok. Stres semakin bertambah berat, saat dilangkah oleh adik
laiki-laki saya yang menikah bulan Februari 2005 lalu. Lebih kecewa lagi, karena keluarga
memberitahukan berita pernikahannya
sebulan sebelum hari `H'. Karena kekecewaan yang semakin mendalam, saya tidak menghadiri resepsi pernikahannya.
Hati saya memberontak, kenapa bukan saya duluan yang menikah? Alhamdulillah, saya mengetahui tempat ruqyah Majalah Ghoib dari seorang teman sekantor.
Pertengahan Oktober lalu, saya pun memutuskan untuk di ruqyah dan menyerahkan mick up yang telah
dijadikan jimat oleh
'orang-orang pinter' yang pernah saya datangi.
Sebelum adik saya menikah, tepatnya 3 tahun yang lalu.
Pernah ada kejadian yang
aneh di rumah saya. Ketika sedang membetulkan plapon(lamgit-langit) rumah, beberapa kali, Pak Tukang
menemukan sebuah benda yang dibungkus dengan kain putih bersih. Karena tidak
terlalu percaya sama hal yang mistik, benda tersebut kami buang begitu saja. Saat temuan
yang ketiga kalinya, keluarga memutuskan untuk menanyakannya kepada beberapa 'orang pinter'.
Katanya, ada yang dengki dengan keluarga saya. Tujuan mereka untuk menghancurkan saudara laki-laki dan Ayah saya. Akan tetapi karena mereka
kuat, akhirnya saya yang kena. Akibatnya sampai sekarang saya telat nikah.
Mulai saat itulah, saya mulai akrab dengan yang namanya
dukun. Sebenarnya saya
tidak percaya sama mereka. Tetapi karena terpengaruh orang, akhirnya saya jalani hari demi hari yang penuh
omong kosong itu. Beberapa orang dukun akhirnya saya jambangi. Sebut saja seorang dukun perempuan di daerah Jakarta . la menyatakan, pantas saja saya susah dapat
jodoh. Karena ketika orang melihat saya, yang tampak adalah wajah seekor monyet. la pun
kemudian menyuruh saya mandi air kembang bahkan mick up saya juga tak luput dari mantera-manteranya.
Saya juga pernah diajak ke daerah Puncak menemui 'orang
pinter'. Saya dimandikan
air kembang olehnya tepat jam 12 malam, dengan mengunakan kain putih saja. Akan tetapi, semua usaha
tersebut nihil walaupun saya kembali berusaha ke tempat-tempat lainnya. Mungkin karena merasa
kasihan, Pak Tukang yang bekerja di rumah, memberikan
sesuatu kepada saya. Benda-benda ini, menurutnya didapatkan dari seseorang dari daerah Jawa untuk
membantu saya. benda-benda tersebutlah yang akhirnya saya kirimkan kepada Majalah Ghoib untuk dimusnahkan. Saya tetap berharap semoga
mendapatkan jodoh yang dapat menjadi Imam sekaligus menuntun saya selama hidup di
dunia. Sesekali sering terbesit sebuah pertanyaan yang saya tujuan kepada Allah,
mengapa saya sulit untuk menikah?
Bentuk Jim at.
Jimat
yang dikirimkannya adalah dua buah alat kecantikan wanita berupa: lipstik(pemerah bibir) dan bedak
dengan merk yang sering dipakai wanita pada umumnya. Lipstik yang berwarna merah jambu tersebut, saat
dikirimkan masih setengah
bagian pemerahya. Sementara bedaknya, nampak bare dipakai beberapa kali saja. Bedak tersebut berbentuk
sebuah lingkaran dengan diameter 3,5 cm yang dilengkapi dengan kaca untuk bersolek.
'Kesaktian Jimat'
Alat-alat
kecantikan yang telah diberi mentera-mantera
ini diyakini bisa memancarkan `Aura'
sipemakainya. Dengan pancaran aura tersebut, sipemakainya akan menarik perhatian orang yang memandangnya.
Sebenarnya masih banyak mick up yang
telah dibacakan, tetapi belum dikirimkannya kepada Majalah Ghoib. la merasa keberatan kalau
harus menyerahkan semua mick up miliknya karena harganya yang cukup mahal. Atas saran seorang ustadz di kantor Majalah Ghoib. mick up yang belum sempat diserahkannya, agar jangan lagi dipercaya
kekuataannya dan dibacakan ta'awudz
setiap kali akan dipakai.
Bongkar.jimat.
Harap-harap cemas, begitulah
suasana hati seorang muslimah yang
`sudah berumur' dalam menanti jodoh yang tak kunjung tiba. Hal tersebut
diperparah lagi dengan lebih cepatnya jodoh
yang datang kepada adik kandung sendiri yang usianya jauh lebih muda.
Kalau sudah begini, suasana hat] akan remuk redam jika tidak memiliki imunitas diri terhadap ujian yang datang.
Mendatangi dukun untuk mencoba berikhtiar terkadang menjadi pilihan yang tak
bisa ditawar-tawar karena merasa kepepet. Walaupun akhirnya harus teijerembab
pada lembah kemusyrikan yang menjadi genderang perang syetan untuk
menyesatkan manusia. Alat kecantikan wanita yang sebenarnya tidak memiliki kekuatan apa-apa. Telah disulap oleh para
dukun menjadi jimat, untuk dipakai sebagai
perantara pemancar aura. Hasilnya, jodoh tetap saja tak kunjung tiba. Sementara
uang sudah habis terkuras. Memang
pintar para dukun meraup uang dari orang yang sedang kesulitan.
Sebenarnya ada
beberapa cara yang bisa ditempuh oleh wanita dalam menemukan pasangan hidupnya dan Islam
membolehkannya . Yang periama, seorang muslimah diperkenankan menawarkan dirinya
sendiri secara langsung pada pria muslim yang menurutnya baik bagi diri dan
agamanya. Dalam hal ini, muslimah tersebut sudah tahu dan kenal dengan pria muslim tersebut kemudian mendatangi si pria dan
meminta kesediaan si pria untuk
menerimanya sebagai istrinya. Yang perlu diperhatikan dalam cara ini
adalah, pertama kesiapan mental atas segala kemungkinan jawaban yang akan diterimanya (diterima atau ditolak) dan
perhitungkan dahuiu bagaimana sebenarnya kecender ulgan yang dimiliki oleh si
pria tersebut jika tawaran tersebut diajukan (coba jajaki sebenarnya si pria ini suka juga nggak sih
ama kita; atau si pria ini siap nggak nerima kita sebagai istrinya).
Yang kedua, seorang muslimah bisa menawarkan dirinya
sendiri pada pria muslim yang menurutnya baik bagi diri dan agamanya tapi tidak
secara langsung, melainkan
lewat perantara yang dikenal oleh kedua belah pihak. Cara ini yang biasa dipakai oleh banyak orang karena cenderung lebih aman.
Biasanya dikenal dengan istilah lewat `Comblang'. Biasanya Si comblang ini
lebih mengetahui kondisi kedua belah pihak,
tahu kemungkinan jadi' atau `tidaknya'. juga tahu bagaimana mengarahkan
keduanya agar yang semula 'masih setengah ragu' menjadi 'tidak ragu lagi'.
Yang
ketiga, seorang muslimah bisa menawarkan dirinya sendiri pada pria muslim yang menurutnya balk bagi
diri dan agamanya juga lewat perantara, hanya saja sang perantara ini hanya salah
satu pihak saja yang mengenalnya. Mungkin guru ma jlis taklim si muslimah, rekan kerja, atau sahabatnya, atau
orang tuanya. Dan yang terakhir, seorang
muslimah bisa juga menawarkan dirinya sendiri pada pria yang diharapkan balk bagi
diri dan agamanya lewat lembaga lain sebagai perantara. Misalnya lewat biro
jodoh. Tentunya, semua hal tersebut dilakukan untuk berikhtiar dengan tetap
mengindahkan aturan Islam(tidak dengan
berpacaran). Jangan menjadi beban berat, karena sampai usia kepala tiga belurn menikah juga. Tawakkal dan
bersabarlah. Semua tentu sudah ada dalam
rencana Allah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi setiap hamba-Nya. Senantiasa
berusaha, berdoa dan tetap komitmen untuk tetap dalam kerihoan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar