Minggu, 05 Oktober 2014

Adakah Roh Manusia yang Bergentayangan?

ALAMAT RUQYAH SYAR'IYYAH DAN BEKAM
JL. PERCETAKAN NEGARA IX A NO 79 B RAWASARI  JAKARTA PUSAT 
BUKA PRAKTEK BEKAM SETIAP HARI DARI JAM 09.00 S/D 17.00 TERMASUK HARI LIBUR DILUAR JAM BISA JANJIAN MENERIMA BEKAM PANGGILAN, BEKAM MASSAL, BEKAM SUAMI ISTRI , BEKAM KEPALA TANPA HARUS MENCUKUR RAMBUT DLL, Tlp : 0815 11311 554 , 0812 828 11254 WA / SMS 
قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ
“Katakanlah, malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.” (QS. as-Sajdah: 11).
Rasulullah bersabda, “Seorang mukmin apabila maut menjemputnya, malaikat rahmat mendatanginya. Ketika ia telah mencabut rohnya ia meletakkannya di sutera putih. Lalu membawanya naik ke pintu langit. (Para malaikat langit) berkata, “Kami tidak pernah menjumpai aroma yang lebih wangi dari aroma roh ini”. Lalu dikatakan, “Biarkan ia istirahat, ia tadinya berada dalam kepayahan”. Ia pun ditanya tentang apa yang dilakukan si fulan, apa yang dilakukan si fulanah.
Sedangkan orang kafir, apabila malaikat telah mencabut rohnya. Maka ia dibawa ke pintu bumi. Para malaikat penjaga bumi bertanya, “Kami belum pernah mencium bau yang lebih busuk dari roh ini’.” (HR. Ibnu Hibban). Dan masih banyak lagi riwayat lain yang serupa, bahkan lebih panjang dan lebih detail darinya.
Hadits di atas menginformasikan bahwa malaikatlah yang mencabut nyawa seseorang bila telah tiba ajalnya. Siapa pun orang tersebut, muslim atau kafir,  pendosa atau bukan, mati dibunuh atau dianiaya, mati karena sakit atau tidak. Umur mereka telah ditentukan Allah. Dan malaikat pencabut nyawa selalu taat dan patuh dalam menjalankan perintah Allah. Ketika nyawa seseorang telah dicabut, malaikat itu yang membawa dan mengantarkannya ke tempat yang telah ditentukan.

Semua roh yang telah keluar dari jasad siapapun, ada dalam kekuasaan Allah. Mereka tidak akan terlepas atau tercecer, lalu berkeliaran dan bergentayangan ke mana saja ia suka. Di manapun roh-roh itu diletakkan, mereka dalam kekuasaan Allah. Tidak ada satupun roh yang bisa lepas dari kekuasaan-Nya, entah itu rohnya orang mukmin atau kafir, roh manusia yang matinya mengenaskan atau yang wajar.

Al-Qur’an menegaskan, “Allah memegang jiwa (roh) orang ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya. Lalu Dia tahan roh (jiwa) orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan roh (jiwa) yang lain sampai waktu ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda keluasaan Allah bagi kaum yang berfikir”. (QS. az-Zumar: 42).
Menurut ayat di atas, “Allah menahan roh orang yang telah Dia tetapkan kematiannya”. Jadi tidak mungkin roh atau arwah orang yang sudah meninggal itu gentayangan, lalu pergi ke pasar, mall, café, diskotik, rumah, kantor atau ke tempat lainnya untuk mencari orang yang telah menyebabkan kematiannya, lalu membalas dendam, sebagaimana yang sering kita jumpai dalam tayangan di layar kaca, layar lebar atau layar kertas (media cetak).
Roh orang mukmin yang baik akan merasakan nikmat kubur bersama jasadnya di alam barzakh. Sedangkan roh orang kafir akan merasakan pedihnya adzab kubur bersama jasadnya. Rasulullah bersabda, “Apabila mayat (salah seorang dari kalian) di kubur, ia akan didatangi dua malaikat yang hitam kebiru-biruan. Yang satu disebut Munkar dan yang satunya Nakir. Keduanya akan bertanya, “Apa keyakinanmu terhadap laki-laki ini (Muhammad)”? Ia menjawab, dia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Aku bersaksi tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Keduanya berkata, “Sudah kami duga bahwa kamu akan menjawab seperti ini.”
Maka liang kuburnya di lapangkan sepanjang 70 dzira’ (hasta) dan selebar 70 dzira’.  Lalu ia diberi penerangan (cahaya) dan disuruh tidur. Ia berkata, “Saya akan kembali ke rumah untuk memberitahukan hal ini ke keluargaku”. Kedua malaikat berkata, “Tidurlah seperti tidurnya pengantin, yang tidak bisa dibangunkan kecuali oleh orang yang paling dicintainya sampai Allah membangkitkannya.
Tapi jika ia seorang munafik, ia akan menjawab (pertanyaan malaikat), “Saya dengar orang-orang menyebutnya, tapi saya tidak tahu siapa dia?” Kedua (malaikat) berkata, “Kami sudah menduga akan apa yang kamu katakana”. Maka keduanya memerintahkan bumi untuk menghimpitnya, bumipun langsung menghimpitnya sampai patah tulang-tulangnya. Dan ia selalu dalam adzab itu sampai Allah membangkitkannya dari kuburnya.” (HR. Tirmidzi).  
Hadits di atas memberitahukan bahwa orang yang baik akan mendapatkan balasan dari Allah dalam kuburnya, berupa kelapangan tempat dan kenikmatan yang menggembirakan. Tapi bagi orang yang tidak baik atau munafik, akan merasakan adzab kubur yang sangat pedih dan berkepanjangan. Bumi menghimpitnya, malaikat mengadzabnya. Sampai Allah membangkitkannya dari kuburnya.
Kalimat yang dikatakan malaikat kepada orang munafik dalam hadits di atas, menunjukkan bahwa adzab kubur itu berlangsung terus menerus tiada henti. Meskipun ada juga adzab kubur yang terhenti atau dikurangi karena ada yang mendo’akannya, atau memohonkan kepada Allah agar diringankan adzabnya. Seperti riwayat Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah pernah menolong seseorang dari adzab kubur dengan meletakkan dua pelepah korma. Beliau bersabda, “Semoga dua pelepah korma ini dapat meringankan siksa keduanya sebelum kering.” (HR. Bukhari).
Kalau seseorang dalam kuburnya mendapatkan nikmat yang menyenangkan, mungkinkah dalam kondisi seperti itu, rohnya keluar lalu menemui orang-orang yang masih hidup di dunia. Atau ketika orang tersebut sedang mendapatkan adzab kubur yang pedih berkepanjangan, apakah ia sempat mengelak dari adzab itu lalu gentayangan di bumi melakukan balas dendam atau menemui manusia lain yang masih hidup?
Dalam masalah seperti ini kita tidak bisa mengedepankan logika, kita butuh dalil shahih yang menjelaskan permasalahan yang sebenarnya, agar iman kita tidak menyimpang. Jadi kalau ada orang yang mengaku bertemu dengan sosok manusia yang sudah mati, itu bukanlah rohnya. Tapi syetan yang menyerupai sosoknya.
Tips Ringan Menambah Iman

Membebaskan Diri dari Syirik dalam 20 Detik

عَنْ فَرْوَةَ بْنِ نَوْفَلٍ، عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ -صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ لِنَوْفَلٍ:
اقْرَأْ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ، ثُمَّ نَمْ عَلَى خَاتِمَتِهَا. فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنَ الشِّرْكِ.
(رواه أبو داود وأحمد والترمذي)
Farwah bin Naufal berkata bahwa bapaknya telah diperintah oleh Rasulullah, “Bacalah Qul ya ayyuhal kafirun (surat al-Kafirun), lalu tidurlah setelah selesai membacanya. Karena itu merupakan pembebasan dari kesyirikan.
(HR. Abu Daud, Ahmad dan Tirmidzi).
Syirik adalah dosa besar peringkat pertama dan perusak iman yang paling ganas dan berbahaya. Pelakunya tidak akan diampuni Allah jika tidak segera bertaubat semasa hidupnya. Kita harus ekstra waspada akan virus iman yang satu ini. Apalagi sekarang telah banyak iklan kesyirikan berseliweran di sekitar kita, dan tersebar luas di berbagai macam media massa yang ada. Jangan terjebak!
Alangkah baiknya, kita hidupkan sunnah Rasulullah yang satu ini. Sebelum tidur, bacalah Surat al-Kafirun disamping do’a-do’a lainnya. Dengan begitu, diri kita akan terbebas dari kesyirikan, hanya dalam hitungan detik. Tidak berat kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar