Perjalanan
hidup di dunia tak selamanya mulus. Kadang harus ada batu terjal yang
menghadang. Kadang harus ada kerikil tajam yang merintang. Kadang harus ada
jurang yang dalam atau tebing yang menjulang. Semua itu hanyalah kiasan untuk
sebuah kata, musibah. Dengan kata lain, perjalanan hidup manusia di dunia tidak
bisa terlepas dari yang namanya musibah. Semua pasti akan tertimpa. Semua pasti
akan menemui.
Lalu
bagaimana sikap seorang mukmin saat tertimpa musibah? Di bawah ini ada beberapa
hal yang dituntunkan oleh Rasulullah Saw dikala musibah datang menghampiri.
1. Sabar Menerimanya
Sabar
adalah adab (sikap) paling besar dan penting yang harus segera diambil oleh
seorang mukmin disaat musibah datang. Diantara pengejawantahan sabar adalah
dengan beberapa hal: Pertama, menjaga hati untuk tidak marah. Kedua, menjaga
lisan agar tidak mengeluh. Ketiga, menjaga anggota tubuh untuk tidak melakukan
hal-hal yang dibenci Allah, seperti menampari wajah, merobek-robek baju, mencukuri
rambut sambil berteriak-teriak.
Tentunya
hal-hal di atas harus segera ditahan pada saat pertama kali musibah menimpa.
Karena kesabaran itu pada pukulan yang pertama, sebagaimana hal itu disampaikan
oleh Rasulullah Saw. (HR. Bukhari no. 1283).
Sikap
sabar merupakan titik terindah seorang mukmin saat ditimpa musibah. Ibarat
sebuah ujian, maka setelah musibah datang akan kelihatan, mana mukmin yang
mampu mengaplikasikan sabar dalam hidupnya dan mana yang tidak. Rasulullah Saw
bersabda:
(عَجَبًا لأمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلُّهُ
خَيْرٌ وَلَيْسَ ذلِكَ لأَحَدٍ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ فَشَكَرَ اللهَ
فَلَهُ أَجْرٌ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ فَصَبَرَ فَلَهُ أَجْرٌ فَكُلُّ قَضَاءِ
اللهِ لِلْمُسْلِمِ خَيْرٌ) أخرجه المسلم
"Sungguh
menakjubkan perkara orang yang beriman. Semua perkaranya baik. Dan itu tidak
dimiliki oleh siapapun selain orang beriman. Jika mendapat kesenangan ia
bersyukur pada Allah, maka baginya adalah pahala. Dan jika ditimpa kesusahan ia
bersabar, maka sabar itu juga berpahala. Maka semua ketentuan Allah untuk
seorang muslim itu adalah baik." (HR. Muslim).
Sedangkan
hadits lain riwayat dari Sa'ad bin Abi Waqqas adalah;
(عَجِبْتُ مِنْ قَضَاءِ الله لِلْمُؤْمِنِ إِنْ
أَصَابَهُ خَيْرٌ حَمِدَ وَشَكَرَ وَإِنْ أَصَابَتْهُ مُصِيْبَةٌ حَمِدَ وَصَبَرَ فَالْمُؤْمِنُ
يُؤْجَرُ فِيْ كُلِّ أَمْرِهِ) أخرجه أحمد والنسائي
"Aku
kagum dengan ketentuan
Allah bagi orang yang beriman. Jika ia mendapat kebaikan maka ia akan memuji
Allah dan bersyukur, dan jika ditimpa musibah maka ia memuji Allah lalu
bersabar. Maka seorang mukmin itu akan mendapat pahala dari setiap
perkaranya." (HR.
Ahmad dan Nasai).
2. Membaca Istirja' dan Berdoa
Istirja'
adalah lafadh, "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un". Allah
Swt berfirman:
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada
kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapat
keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. al-Baqarah:
155-157).
Adapun doa-doa ketika ditimpa
musibah yang diajarkan oleh Rasulullah Saw adalah banyak sekali. Diantaranya
adalah riwayat-riwayat berikut ini:
قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى
الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيْبُهُ مُصِيْبَةٌ فَيَقُوْلُ مَا
أَمَرَهُ الله: إِنَّا لله وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ. اللَّهُمَّ أَجِرْنِيْ
فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْراً مِنْهَا, إِلاَّ أَخْلَفَ الله لَهُ
خَيْراً مِنْهَا) أخرجه المسلم, رقم: 918.
Rasulullah Saw bersabda:
"Tidaklah seorang muslim yang ketika ditimpa musibah kemudian berdoa
sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah: "Inna lillahi wa inna ilaihi
roji'un, Ya Allah, tolonglah aku dalam menghadapi musibah ini, dan berikanlah
ganti yang lebih baik", melainkan Allah akan memberinya ganti yang
lebih baik." (HR. Muslim, no. 918).
قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى
الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (مَنْ أَصَابَهُ هَمٌّ أَوْ غَمٌّ، أَوْ سَقَمٌ، أَوْ شِدَّةٌ
فَقَالَ: الله رَبِّي لاَ شَرِيْكَ لَهُ. كُشِفَ ذلِكَ عَنْهُ) صحيح الجامع
رقم 6040
Rasulullah Saw bersabda:
"Barangsiapa yang ketika ditimpa kesedihan, kegundahan, sakit dan musibah
membaca: "Allah adalah Tuhanku, tiada sekutu baginya", maka
Allah akan menghilangkannya darinya." (Kitab Shahih Jami', no. 6040).
قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
(دَعْوَاتُ الْمَكْرُوْبِ: اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُوْ فَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى
نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ." سنن أبي داود رقم 5090 ، صحيح
الجامع رقم 3388
Rasulullah Saw
bersabda: "Doa orang yang tertimpa musibah adalah, "Ya Allah, aku mengharap
rahmat-Mu, jangan Kau biarkan aku sendirian walau hanya sesaat, dan perbaikilah
semua urusanku, tidak ada Tuhan yang layak disembah selain-Mu."
(Sunan Abu Dawud, no. 5090, Kitab Shahih Jami', no. 3388).
فَإِنَّهُ صَلَّى الله عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا كَرَبَهُ أَمْرٌ قَالَ: "يَا حَيٌّ يَا قَيُّوْمٌ، بِرَحْمَتِكَ
أَسْتَغِيْثُ" سنن الترمذي رقم 3524 صحيح الجامع
Sesungguhnya
Rasulullah Saw jika dihimpit masalah maka beliau berdoa: "Wahai Dzat
Yang Maha Hidup kekal dan Mengurusi makhluk-Nya, dengan rahmat-Mu aku memohon
pertolongan." (Sunan Tirmidzi, no. 3534, Shahih Jami').
Tidak ada komentar:
Posting Komentar