Kamis, 28 Maret 2019

Adab Mukmin Saat Ditimpa Musibah


            Perjalanan hidup di dunia tak selamanya mulus. Kadang harus ada batu terjal yang menghadang. Kadang harus ada kerikil tajam yang merintang. Kadang harus ada jurang yang dalam atau tebing yang menjulang. Semua itu hanyalah kiasan untuk sebuah kata, musibah. Dengan kata lain, perjalanan hidup manusia di dunia tidak bisa terlepas dari yang namanya musibah. Semua pasti akan tertimpa. Semua pasti akan menemui.
            Lalu bagaimana sikap seorang mukmin saat tertimpa musibah? Di bawah ini ada beberapa hal yang dituntunkan oleh Rasulullah Saw dikala musibah datang menghampiri.

1. Sabar Menerimanya
            Sabar adalah adab (sikap) paling besar dan penting yang harus segera diambil oleh seorang mukmin disaat musibah datang. Diantara pengejawantahan sabar adalah dengan beberapa hal: Pertama, menjaga hati untuk tidak marah. Kedua, menjaga lisan agar tidak mengeluh. Ketiga, menjaga anggota tubuh untuk tidak melakukan hal-hal yang dibenci Allah, seperti menampari wajah, merobek-robek baju, mencukuri rambut sambil berteriak-teriak.
            Tentunya hal-hal di atas harus segera ditahan pada saat pertama kali musibah menimpa. Karena kesabaran itu pada pukulan yang pertama, sebagaimana hal itu disampaikan oleh Rasulullah Saw. (HR. Bukhari no. 1283).
            Sikap sabar merupakan titik terindah seorang mukmin saat ditimpa musibah. Ibarat sebuah ujian, maka setelah musibah datang akan kelihatan, mana mukmin yang mampu mengaplikasikan sabar dalam hidupnya dan mana yang tidak. Rasulullah Saw bersabda:
(عَجَبًا لأمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلُّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذلِكَ لأَحَدٍ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ فَشَكَرَ اللهَ فَلَهُ أَجْرٌ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ فَصَبَرَ فَلَهُ أَجْرٌ فَكُلُّ قَضَاءِ اللهِ لِلْمُسْلِمِ خَيْرٌ) أخرجه المسلم
            "Sungguh menakjubkan perkara orang yang beriman. Semua perkaranya baik. Dan itu tidak dimiliki oleh siapapun selain orang beriman. Jika mendapat kesenangan ia bersyukur pada Allah, maka baginya adalah pahala. Dan jika ditimpa kesusahan ia bersabar, maka sabar itu juga berpahala. Maka semua ketentuan Allah untuk seorang muslim itu adalah baik." (HR. Muslim).
            Sedangkan hadits lain riwayat dari Sa'ad bin Abi Waqqas adalah;
(عَجِبْتُ مِنْ قَضَاءِ الله لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ حَمِدَ وَشَكَرَ وَإِنْ أَصَابَتْهُ مُصِيْبَةٌ حَمِدَ وَصَبَرَ فَالْمُؤْمِنُ يُؤْجَرُ فِيْ كُلِّ أَمْرِهِ) أخرجه أحمد والنسائي
            "Aku kagum dengan ketentuan Allah bagi orang yang beriman. Jika ia mendapat kebaikan maka ia akan memuji Allah dan bersyukur, dan jika ditimpa musibah maka ia memuji Allah lalu bersabar. Maka seorang mukmin itu akan mendapat pahala dari setiap perkaranya." (HR. Ahmad dan Nasai).


2. Membaca Istirja' dan Berdoa
            Istirja' adalah lafadh, "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un". Allah Swt berfirman:
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. al-Baqarah: 155-157).
            Adapun doa-doa ketika ditimpa musibah yang diajarkan oleh Rasulullah Saw adalah banyak sekali. Diantaranya adalah riwayat-riwayat berikut ini:
قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيْبُهُ مُصِيْبَةٌ فَيَقُوْلُ مَا أَمَرَهُ الله: إِنَّا لله وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ. اللَّهُمَّ أَجِرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْراً مِنْهَا, إِلاَّ أَخْلَفَ الله لَهُ خَيْراً مِنْهَا) أخرجه المسلم, رقم: 918.
            Rasulullah Saw bersabda: "Tidaklah seorang muslim yang ketika ditimpa musibah kemudian berdoa sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah: "Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un, Ya Allah, tolonglah aku dalam menghadapi musibah ini, dan berikanlah ganti yang lebih baik", melainkan Allah akan memberinya ganti yang lebih baik." (HR. Muslim, no. 918).
قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (مَنْ أَصَابَهُ هَمٌّ أَوْ غَمٌّ، أَوْ سَقَمٌ، أَوْ شِدَّةٌ فَقَالَ: الله رَبِّي لاَ شَرِيْكَ لَهُ. كُشِفَ ذلِكَ عَنْهُ) صحيح الجامع رقم 6040
            Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa yang ketika ditimpa kesedihan, kegundahan, sakit dan musibah membaca: "Allah adalah Tuhanku, tiada sekutu baginya", maka Allah akan menghilangkannya darinya." (Kitab Shahih Jami', no. 6040).
            قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (دَعْوَاتُ الْمَكْرُوْبِ: اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُوْ فَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ." سنن أبي داود رقم 5090 ، صحيح الجامع رقم 3388
            Rasulullah Saw bersabda: "Doa orang yang tertimpa musibah adalah, "Ya Allah, aku mengharap rahmat-Mu, jangan Kau biarkan aku sendirian walau hanya sesaat, dan perbaikilah semua urusanku, tidak ada Tuhan yang layak disembah selain-Mu." (Sunan Abu Dawud, no. 5090, Kitab Shahih Jami', no. 3388).
فَإِنَّهُ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا كَرَبَهُ أَمْرٌ قَالَ: "يَا حَيٌّ يَا قَيُّوْمٌ، بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ" سنن الترمذي رقم 3524 صحيح الجامع
            Sesungguhnya Rasulullah Saw jika dihimpit masalah maka beliau berdoa: "Wahai Dzat Yang Maha Hidup kekal dan Mengurusi makhluk-Nya, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan." (Sunan Tirmidzi, no. 3534, Shahih Jami').


Tidak ada komentar:

Posting Komentar