Usus Besar, Pusat Pengolahan Limbah Tercanggih
Rasulullah ﷺ , bersabda: “Seorang mukmin itu hanya makan dengan satu usus, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh usus.” (H.R. Bukhari).
Anatomi usus terdiri dari tiga usus perut yang memiliki tiga usus halus yaitu, pertama usus 12 jari (al-Itsna ‘asyr), kedua usus halus kosong atau jejunum (al-saim) dan ketiga adalah ujung usus halus atau ileum (al-lifaifiy). Sedangkan usus keras terdiri dari usus buntu (al-a’war), kemudian usus besar (al-Qulun) dan dubur, serta anat (al-mustaqim). Keenam usus tersebut ditambah satu usus yang disebut al-ma’idat merupakan usus ketujuh. Demikian Mahir Hasan Mahmud Muhammad mengatakan.
Usus besar atau al-Qulun adalah bagian dari sistem pencernaan yang memiliki panjang kira-kira satu setengah meter dan garis tengah enam setengah sentimeter, namun mendekati anus garis tengahnya semakin mengecil. Usus besar bagian dari usus yang terletak antara usus buntu atau al-a’war dan rektum. Keberadaan usus besar layaknya sebuah tempat pengolahan sampah yang dilengkapi dengan sistem pengendalian limbah dan penguraian komponen sampah yang canggih. Setidaknya ada 4 lapisan penyusun yang sama seperti usus halus untuk membentuk dinding usus besar. Serabut memanjang pada dinding berotot tersusun dalam tiga jalur yang memberi rupa berkerut-kerut dan berlubang-lubang. Sementara dinding selaput lendir yang lebih halus dari yang ada pada usus halus dan tidak memiliki jonjot (pompa pendorong). Di dalam selaput tersebut terdapat kelenjar yang serupa dengan kelenjar tubuler (berbentuk pipa) dan dilapisi oleh epitel berbentuk silindris yang berisi sel cangkir.
Usus besar tidaklah terlibat dalam proses mencerna ataupun penyerapan makanan. Fungsi utama usus besar adalah menyerap air dari tinja agar terjadi keseimbangan cairan dan elektrolit seperti natrium, magnesium, dan sebagainya. Selain itu usus besar berfungsi untuk menyimpan dan tempat penyisihan sisa makanan, serta menurunkan jumlah bakteri sehingga terjadi keseimbangan bakteri pengurai atau flora normal.
Setiap makanan yang telah dicerna secara kimiawi di dalam lambung akan membentuk bubur asam. Hal ini akibat dari pengaruh dari kelenjar asam yang dihasilkan lambung sebagai alat pengurai zat makanan dan pembunuh bakteri yang masuk bersama makanan. Apabila produksi asam lambung ini terganggu seperti halnya karena pengaruh jangka panjang zat antasida (obat maag), maka akan menyebabkan kuman menyusup hingga usus besar. Pencernaan dalam lambung juga yang menyebabkan kontraksi di dalam usus besar sehingga tinja terdorong menuju anus untuk selanjutnya dibuang. Oleh sebab itu seringkali orang yang telah selesai menyantap menu sarapan akan merasakan mulas dan ingin buang air besar. Setelah bubur asam terbentuk, maka bubur asam akan mengalir ke dalam usus halus. Ketika bubur asam tiba di pintu gerbang usus halus, maka usus halus akan mengeluarkan sekretin yang akan memancing pankreas mengeluarkan cairan basa ke dalam usus dua belas jari sehingga bubur asam yang membahayakan usus dapat dinetralisir.
Setidaknya ada delapan liter zat pencerna yang akan tiba dan tinggal selama satu jam di usus halus. Kedelapan liter cairan tersebut adalah dua liter air liur, dua liter cairan pencerna, satu setengah liter cairan dari hati dan kandung empedu ditambah sekita dua setengah liter cairan pencerna dari usus kecil. Seluruh makanan yang telah berhasil dicerna oleh cairan pencerna akan diserap oleh jonjot (vili) usus halus untuk kemudian disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah yang tersambung dengannya. Proses penyerapan di usus menye-babkan sel permukaan usus menjadi aus. Oleh sebab itu pergantian sel besar-besaran akan terjadi setiap dua hari sekali pada usus halus. Sedikitnya usus kecil dan usus besar akan kehilangan sekitar tujuh belas milyar atau tiga puluh gram sel penyerap setiap harinya.
Setelah sari makanan diserap di usus halus, maka sisa sari makanan akan dialirkan ke usus besar. Setidaknya terdapat lima puluh jenis kuman di dalam usus besar yang dapat mencapai jumlah triliunan. Oleh sebab itu dapat dikatakan usus besar tidak lebih steril dari usus kecil. Bagian pertama dari usus besar adalah usus buntu yang merupakan kantung buntu dengan panjang lima sampai delapan sentimeter. Usus buntu memiliki hubungan erat dengan sistem pertahanan tubuh. Setelah itu terdapat kolon dengan panjang seratus tiga puluh lima sentimeter dan rektum dengan panjang lima belas sentimeter.
Usus besar sepanjang seratus tiga puluh lima sentimeter kemudian terbagi dari beberapa bagian. Pertama ada yang disebut kolon menanjak (ascending) dengan panjang kurang lebih 25 cm. Di bagian ini terdapat saluran yang berhubungan dengan organ hati. Selanjutnya terdapat kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending) dan usus sigmoid yang berhubungan dengan rektum. Fungsi utama dari setengah bagian pertama kolon adalah menyerap kembali cairan sisa-sisa makanan, dan setengah bagian setelahnya adalah sebagai gudang penyimpanan kotoran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar